Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sedang mengkaji kemungkinan melakukan aksi korporasi untuk memperkuat layanan digital banking. Ada dua opsi yang sedang dikaji perseroan yang kemungkian akan dieksekusi ke depan.
Pertama, ada peluang untuk memisahkan atau melakukan spin off superapps Livin yang dimiliki perseroan saat ini menjadi layanan bank digital yang berdiri sendiri.
"Livin punya kemampuan untuk itu. Tetapi ini masih nanti, masih sebatas kajian," kata Darmawan Junaidi Direktur Utama Bank Mandiri dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (28/9).
Ia bilang, Bank Mandiri saat ini terus mengembangkan berbagai fitur baru pada layanan Livin. Perseroan menargetkan akan meningkatkan kapasitas kesiapan transaksi Livin hingga 50.000 transaksi per detik hingga akhir tahun.
Baca Juga: Bankir Optimistis Pencairan Kredit Tetap Deras Hingga Akhir Tahun, Ini Alasannya
Adapun saat ini, Livin baru bisa melayani hampir 15.000 transaksi per detik.
Setelah itu, lanjut Darwaman, kapasitasnya akan ditingkatkan lagi menjadi 100.000 per detik ke depan. Darmawan bilang, dari komunikasi yang dilakukan dengan vendor, hanya Bank Mandiri yang punya kemampuan siap melayani transaksi digital bank 100.000 per detik di dunia.
Opsi kedua, ada kemungkinan juga Bank Mandiri akan melakukan aksi akuisisi untuk masuk ke bank digital. Pasalnya, perseroan memiliki permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) di atas 19%.
"Dengan CAR tersebut, sangat mungkin dilakukan corporate action dengan merger dan akuisisi (M&A). Tetapi tetap kami akan hitung mana yang paling optimal sehingga untuk sementara saat ini kami belum melihat itu untuk dilakukan segera," kata Darmawan.
Ia mengatakan transformasi digital terus dilakukan Bank Mandiri saat ini. Selain Livin, perseroan juga sudah punya platform Kopra sebagai layanan digital untuk nasabah di segmen wholesale.
Baca Juga: Bank Mandiri Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2022
Bank pelat merah itu juga terus melakukan transformasi pada layanan kantor cabangnya. Hingga saat ini, Bank Mandiri sudah mentransformasikan 241 kantor cabangnya menjadi smart branch yang dilengkapi dengan layanan teknologi.
"Dengan banyak layanan e-channel digital, kami sebetulnya mengharapkan nasabah tidak perlu datang ke cabang tetapi sudah bisa dilayani dengan channel digital," pungkas Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News