Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penggunaan sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus berkembang. Selain untuk mendukung sistem keuangan, serikat pekerja berharap QRIS mampu mendukung kesejahteraan buruh.
Bank Indonesia mencatat bahwa transaksi QRIS terus tumbuh signifikan. Per Agustus 2025, transaksi QRIS tumbuh 145% secara tahunan (YoY).
Kini penggunanya makin besar, apalagi dengan kehadiran fasilitas QRIS cross border yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi menggunakan QRIS lintas negara. Penerapan QRIS cross border kian meluas di kawasan Asia.
Layanan QRIS cross border ini sudah berlaku di berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, serta Jepang, yang mana di Jepang mulai diaplikasikan sejak bulan lalu, Agustus 2025.
Baca Juga: Realisasi KUR Nasional Rp 218 T Okt 2025, Simak Cara Dapat KUR Syariah di BSI
Dengan perkembangan QIRS, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja PAREKRAF KSPSI Moh Jumhur Hidayat berharap pengusaha menyediakan layanan QRIS untuk pemberian uang tip kepada pelayan. Hal itu disampaikan Jumhur dalam acara FORUM KONSOLIDASI SERIKAT PEKERJA PAREKRAF DKI di Jakarta Pusat, Senin 20/10/25.
Menurut Jumhur, layanan pembayaran digital menggerus hubungan batin antara pelayan dan pelanggan saat berada di restauran karena kesulitan bila mau memberi uang tip.
"Hubungan antara pelanggan dan pelayan restauran jadi terasa hambar. Padahal ekspresi cinta itu adalah memberi, sehingga kalau fasilitas untuk memberi uang tip dihapuskan, maka sama dengan menghapus sarana untuk mengekspresikan cinta sesama," ujar Jumhur dalam keterangan resmi.
Jumhur meyakini, pelayan akan menghadirkan kerja terbaiknya dengan mengharapkan tip yang kelak akan dibagikan lagi pada mereka.
"Kalau proses memberi dan menerima ini terbingkai dalam mekanisme pasar pelayanan, saya rasa itu bagus sekali. Semakin baik pelayanan tentunya akan semakin banyak pula tip-nya," kata Jumhur.
Tonton: KDM Kaget Saat Sidak Temukan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Ini Penjelesan Danone
Menurut Jumhur jangan kita anggap enteng urusan tip ini. Menurut data BPS, pada tahun 2023 saja pendapatan usaha atau omzet restoran dan rumah makan ini hampir Rp540 trilyun dan sekitar Rp 52 trilyun diberikan kepada sekitar 2 juta lebih pekerja.
Dengan uang tip 1% saja dari omzet ini berarti ada sekitar Rp 5,4 trilyun tambahan uang beredar di masyarakat bawah dan tentunya bisa meningkatkan daya beli.
"Sudah selayaknya kita memfasilitasi mereka yang mau berbagi apalagi dalam situasi ekonomi yang saat ini tingkat daya belinya masih rendah di kalangan bawah," jelas Jumhur.
Selanjutnya: Promo Superindo Hari Ini Periode 24-26 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Nugget-Body Wash
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 24-26 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Nugget-Body Wash
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













