kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Bursa Saham AS: S&P 500 Naik dan Dow Jones Catat Rekor Tertinggi.


Rabu, 28 Agustus 2024 / 05:36 WIB
Bursa Saham AS: S&P 500 Naik dan Dow Jones Catat Rekor Tertinggi.
ILUSTRASI. The Wall St. sign is seen outside The New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., February 16, 2021. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street mengakhiri hari dengan kenaikan pada Selasa,

Indeks S&P 500 mencatat penutupan yang lebih tinggi dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi.

Fokus investor terletak pada laporan kuartal Nvidia yang akan dirilis pada Rabu.

Baca Juga: Profit 18,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Masih Mogok (27 Agustus 2024)

Data ekonomi yang akan terbit pada akhir pekan ini juga diharapkan bisa memberikan petunjuk tentang jalur penurunan suku bunga.

Saham-saham teknologi terkait berat dipengaruhi oleh laporan Nvidia, dengan sahamnya naik 1,5%.

Harga saham Nvidia telah naik 159% tahun ini dan dianggap sebagai pemenang terbesar dalam teknologi AI.

Saham Apple naik 0,4%, sementara Amazon turun 1,4%.

Baca Juga: Cara Top Up OVO di BCA Mobile, KlikBCA, hingga ATM Terdekat

S&P 500 naik 0,16% ke 5.625,80 poin, sementara Nasdaq naik 0,16% ke 17.754,82 poin. Dow Jones Industrial Average naik 0,02% ke 41.250,50 poin, menutup pada rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut.

Data pada Selasa menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS mencapai tingkat tertinggi dalam enam bulan pada Agustus.

Sementara konsumen juga menjadi lebih khawatir tentang pasar kerja setelah tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun sebesar 4,3% bulan lalu.

Investor akan memperhatikan data Pengeluaran Konsumen Pribadi (PCE) pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan kecepatan penurunan suku bunga.

Baca Juga: Ini 4 Penyebab Saldo BRI Minus pada Rekening Tabungan

Trader saat ini memprediksi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada bulan September, menurut alat Fed Watch CME Group.

Sementara itu, UBS Global Wealth Management meningkatkan peluang resesi AS menjadi 25% dari 20%, mengutip kelemahan di pasar kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

×