kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Hingga Akhir 2023, BTN Targetkan NPL Bisa Ditekan di Level 3,4%


Rabu, 09 Agustus 2023 / 05:25 WIB
Hingga Akhir 2023, BTN Targetkan NPL Bisa Ditekan di Level 3,4%

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menargetkan rasio kredit bermasalah atau NPL hingga akhir tahun ini di level 3,4%. Ini sejalan dengan rencana BBTN untuk menjual aset-aset NPL-nya.

Sebagai informasi, NPL bank yang fokus pada pembiayaan rumah ini berada di level 3,66% pada periode paruh pertama tahun ini. NPL ini meningkat jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang berada di level 3,54%.

Sementara itu, dari sisi nilainya, aset NPL yang dimiliki pada periode yang sama sebesar Rp 11,25 triliun. Sebagai perbandingan, nilai aset NPL yang dimiliki pada periode semester pertama tahun lalu sebesar Rp 10,14 triliun.

Baca Juga: BTN Targetkan Milenial yang Menyerap KPR Subsidi Capai Lebih dari 140.000 Unit

“Itu terburuk lah ya 3,4% ini, internal inginnya di bawah itu,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, Selasa (8/8).

Lebih lanjut, Nixon bilang untuk memperbaiki kualitas aset tersebut, BTN akan menjual aset-aset NPL setidaknya tahun ini minimal Rp 2 triliun. Di mana, itu akan dilakukan penjualan secara dua tahap.

Ia bilang rencana tersebut sudah dipresentasikan dan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara umum, Nixon bilang aset yang dijual ini kebanyakan berupa apartemen.

Nixon menjelaskan bahwa memang selama ini penyumbang NPL tertinggi berasal dari segmen apartemen. Ini dikarenakan apartemen yang dibangun secara agresif beberapa tahun belakangan, penjualannya turun signifikan.

“Jadi memang kampanye penjualan apartemen ini harus ditingkatkan kembali,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




×