Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Pasar saham dunia melonjak dan euro menguat pada hari Kamis setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun, namun mengindikasikan bahwa langkah selanjutnya mungkin akan memakan waktu.
Para pembuat kebijakan ECB memberikan penurunan seperempat poin yang sudah diperkirakan sebelumnya menjadi 3,75%.
Euro dan imbal hasil obligasi pemerintah Jerman naik setelah langkah ECB tersebut karena investor memperhitungkan penolakan bank sentral untuk menjanjikan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga: Indeks Saham AS Susut Tipis Menjelang Data Penggajian AS
Euro naik sedikit menjadi hampir $1,0890 terhadap dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah - yang mencerminkan biaya pinjaman dan bergerak terbalik dengan harga - juga naik.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) naik 0,7%. Indeks dunia utama MSCI 47 negara (.MIWD00000PUS) naik sebanyak 0,3%, mendekati rekor tertinggi yang ditetapkan pada 20 Mei, sebelum sedikit mengurangi kenaikan.
Namun, Wall Street lebih tenang, dengan indeks S&P 500 (.SPX) tidak berubah setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Kamis sebelumnya. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,2%, dan Nasdaq Composite Index (.IXIC) datar, juga mundur dari rekor tertinggi yang dicapai sebelumnya hari ini.
Baca Juga: Sebulan Naik 2,98%, Harga Emas Hari Ini Melompat (6 Juni 2024)
Produsen chip Nvidia (NVDA.O) turun 1,1% setelah mencapai rekor tertinggi, sehari setelah melewati valuasi pasar $3 triliun.
Marchel Alexandrovich, mitra di Saltmarsh Economics, mengatakan pasar sekarang akan fokus pada apakah Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga pada bulan September.
Kenaikan euro, setelah naik 2% selama bulan lalu, membawanya ke $1,0887, meskipun sebagian besar pedagang bersikap waspada.
Presiden ECB Christine Lagarde menekankan pada awal konferensi pers pasca-pertemuannya: "Kami tidak berkomitmen sebelumnya pada jalur suku bunga tertentu."
Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (6 Juni 2024)
Data yang lebih kuat dari perkiraan selama beberapa minggu terakhir, ditambah dengan peningkatan perkiraan inflasi internal ECB pada hari Kamis, telah memunculkan keraguan tentang berapa banyak lagi penurunan suku bunga yang dapat dibenarkan tahun ini.
"Ini adalah penurunan yang hati-hati," kata Samuel Zief, kepala strategi valas global di J.P. Morgan Private Bank.
"Saat ini kami pikir September bisa menjadi yang berikutnya. Tapi (tidak ada) alasan untuk mengharapkan penurunan signifikan dalam waktu dekat dengan pertumbuhan yang sebenarnya meningkat akhir-akhir ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
