Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi multifinance belum ramai di semester I 2023. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang multifinance hingga semester I-2023 mencapai Rp 15,11 triliun.
Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan angka itu sedikit di bawah realisasi periode sama tahun lalu Rp 15,65 triliun. Adapun sepanjang 2022, nilai penerbitan surat utang oleh multifinance sebesar Rp 27,08 triliun.
Ahmad menerangkan untuk rata-rata kupon penerbitan surat utang korporasi yang ditawarkan, sebagian besar mengalami kenaikan.
"Contohnya, untuk yang tenor 1 tahun dan 3 tahun. Misalnya, untuk peringkat AAA, rata-rata kupon yang ditawarkan naik dari 3,91% menjadi 5,73% untuk tenor 1 tahun dan dari 6,13% menjadi 6,40% untuk tenor tiga tahun," ucap Ahmad kepada Kontan.co.id, Selasa (25/7).
Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Diramal Masih Mendatar pada Semester II, Ini Alasannya
Ahmad juga menyampaikan berdasarkan catatan KSEI, sekitar 7,7% dari surat utang yang diterbitkan di 2023, dipegang oleh investor individu. Sementara untuk penerbitan di tahun 2022, sekitar 12,6% dipegang individu.
Ia juga menyebut, imbal hasil obligasi korporasi multifinance cukup menarik jika dibandingkan dengan obligasi ritel Indonesia (ORI). Dia mencontohkan ORI023-T3 yang baru saja ditawarkan pemerintah beberapa waktu yang lalu.
"ORI023-T3 bertenor 3 tahun tersebut menawarkan kupon 5,9%. Sementara itu, obligasi korporasi multifinance berperingkat AAA dengan tenor 3 tahun, rata-rata menawarkan kupon 6,40% atau lebih tinggi daripada ORI023-T3. Jika investor bersedia mengambil peringkat yang lebih rendah, kuponnya akan lebih tinggi lagi," ungkapnya.
Baca Juga: OJK: Investor Asing Masih Bidik Multifinance Indonesia hingga Awal Tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News