kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Melemah 1,60% dalam Sepekan, Data Domestik Jadi Penopang


Minggu, 12 Februari 2023 / 12:30 WIB
Rupiah Melemah 1,60% dalam Sepekan, Data Domestik Jadi Penopang

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah 0,24% menjadi Rp 15.134 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/2). Merujuk Bloomberg, pelemahan rupiah dalam sepekan tercatat sebesar 1,61% dari level Jumat pekan lalu di Rp 14.894 per dolar AS.

Sementara berdasarkan Jisdor Bank Indonesia, pelemahan rupiah dalam sepekan sebesar 1,62%, dari Rp 14.898 menjadi Rp 15.140 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS terjadi setelah rilis data tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan secara konsisten. 

Tingkat pengangguran AS tercatat sebesar 3,4% pada Januari 2023 yang merupakan level terendahnya selama 53 tahun (sejak 1969) dan non-farm payrolls meningkat dua kali lipat dari ekspektasi pasar.

Baca Juga: Rupiah dalam Sepekan Tertekan Sikap Investor yang Risk Off

"Perkembangan ini menimbulkan spekulasi di market bahwa The Fed masih akan meningkatkan suku bunga acuannya pada tahun ini sampai inflasi AS benar-benar menuju target sebesar 2%," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/2).

Berkat kondisi tersebut, dolar AS kembali diminati pasar. Hal itu terlihat dari indeks dolar yang meningkat ke level 103-104, mengindikasikan penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.

Namun, Reny cukup optimistis bahwa pelemahan rupiah yang terjadi akan ditahan oleh membaiknya data ekonomi domestik. Pada Januari 2023, inflasi Indonesia tergolong terkendali dan menurun, dengan inflasi IHK sebesar 0,34% secara bulanan atau 5,28% secara tahunan maupun inflasi inti sebesar 3,27% secara tahunan.

Lalu, ekonomi domestik tumbuh 5,3% pada tahun 2022, tertinggi sejak 2013. Kemudian, cadangan devisa Januari 2023 mencapai US$ 139,4 miliar, meningkat sebesar US$ 2,2 miliar dibanding Desember 2022.

"Peningkatan cadangan devisa ke posisi tertingginya sejak 11 bulan terakhir ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bonds di awal tahun serta penerimaan pajak dan jasa," ucap Reny.

Dalam jangka pendek, Reny memperkirakan posisi rupiah masih akan berada di kisaran Rp 15.000-Rp 15.200 per dolar AS dengan rentang pergerakan pekan depan di Rp 15.050-Rp 15.175. 

Baca Juga: Rupiah Melemah 1,60% Sepekan, Pasar Berekspektasi The Fed Bakal Lebih Hawkish

Pelaku pasar diimbau mengantisipasi faktor risiko seperti perubahan arah kebijakan The Fed yang akan menimbulkan capital flight dan juga pelemahan perekonomian global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×