kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Elon Musk Diminta Bersaksi Lagi dalam Investigasi SEC Terkait Akuisisi Twitter


Jumat, 10 Mei 2024 / 05:46 WIB
Elon Musk Diminta Bersaksi Lagi dalam Investigasi SEC Terkait Akuisisi Twitter
ILUSTRASI. Elon Musk Diminta Bersaksi Lagi dalam Investigasi SEC Terkait Akuisisi Twitter. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Seorang hakim federal di Amerika Serikat pada hari Kamis (9/5) menunjukkan keinginan untuk memaksa Elon Musk bersaksi lagi dalam penyelidikan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terkait pembelian Twitter senilai $44 miliar.

Tim kuasa hukum Musk hadir di ruang sidang San Francisco pada hari Kamis untuk mendesak Hakim Distrik AS Jacqueline Scott Corley agar menolak permintaan SEC yang ingin memaksa Musk bersaksi sebagai bagian dari penyelidikan pembelian raksasa media sosial Twitter pada tahun 2022. Seorang hakim lain sebelumnya telah memenangkan gugatan pihak berwenang.

SEC menggugat Musk pada bulan Oktober untuk memaksa CEO Tesla (TSLA.O) dan SpaceX itu bersaksi setelah dia menolak menghadiri wawancara pada bulan September untuk penyelidikan tersebut. Musk menuduh SEC mencoba untuk "mengganggu" dia dengan sejumlah panggilan pengadilan.

Baca Juga: Bursa Saham Dunia Menguat Didorong Harapan Penurunan Suku Bunga

Hakim belum mengeluarkan keputusan pada hari Kamis. "Saya tidak berpikir panggilan pengadilan untuk memberikan keterangan itu tidak masuk akal. Yang tidak saya ketahui adalah mengapa keterangan itu harus dilakukan di kantor SEC?" kata Corley pada persidangan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California.

Investigasi tersebut berfokus pada dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas federal oleh Musk pada tahun 2022 ketika dia membeli saham Twitter, yang kemudian dia ganti nama menjadi X. SEC juga sedang meninjau pernyataan dan pengarsipan SEC yang dibuat Musk terkait kesepakatan tersebut, demikian yang sebelumnya disampaikan badan tersebut.

Pada tahun 2022, Musk menyerahkan dokumen kepada SEC untuk penyelidikannya dan juga bersaksi melalui konferensi video selama dua sesi setengah hari pada bulan Juli tahun itu, kata SEC dalam dokumen pengadilan. Pengacara SEC mengatakan mereka memiliki lebih banyak pertanyaan untuk Musk setelah menerima dokumen baru, dan telah meminta keterangan tambahan.

Baca Juga: Dow Jones Naik 7 Hari Berturut, Data Pengangguran AS Pemicunya

Pengacara Musk, Rachel Frank, yang merupakan rekan di Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan, pada hari Kamis mengatakan kepada hakim bahwa kesaksian tambahan akan menjadi "beban" bagi Musk dan akan membuatnya lalai dari kewajiban kepada pemegang saham.

Hakim bertanya apakah Musk harus dibebaskan dari undang-undang sekuritas dan penyelidikan lebih lanjut hanya karena dia adalah "orang yang sangat sibuk" yang menjalankan banyak perusahaan.

(Reporting by Hyunjoo Jin in San Francisco and Chris Prentice in New YorkEditing by Matthew Lewis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×