kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   0,00   0,00%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Harga Emas Dunia dan Antam Turun Tajam, Begini Analisis dan Prediksi Selanjutnya


Rabu, 05 November 2025 / 05:00 WIB
Harga Emas Dunia dan Antam Turun Tajam, Begini Analisis dan Prediksi Selanjutnya
ILUSTRASI. Dalam beberapa hari terakhir, harga emas dunia dan harga emas batangan di Indonesia mengalami koreksi. REUTERS/Ajay Verma

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam beberapa hari terakhir, harga emas dunia dan harga emas batangan di Indonesia mengalami koreksi. Di pasar domestik, harga emas Antam tercatat turun dari puncaknya dan tercatat Rp 2.487.000 per gram pada 21 Oktober 2025 hingga mencapai Rp 2.290.000 per gram pada 1 November 2025. 

Pada Senin (3/11/2025), harga emas Antam turun Rp 12.000 menjadi Rp 2.278.000 per gram dari sebelumnya Rp 2.290.000 per gram.

Sementara itu, harga emas dunia sempat mencapai sekitar 4.381,6 dollar AS per troy ounce, level tertingginya sepanjang masa pada 20 Oktober 2025, kemudian anjlok sekitar 8% hanya dalam satu minggu.

Penyebab harga emas dunia turun

Di pasar global, logam mulia mencetak rekor tinggi. Harga emas sempat tembus 4.300 hingga 4.380 dollar AS per troy ounce pada pertengahan Oktober 2025.

Namun, kemudian datang koreksi tajam, seperti ketika harga turun hingga sekitar 4.025 dollar AS per troy ounce antara 20 dan 27 Oktober 2025, atau anjlok sekitar 8,1 persen.

Berikut beberapa penyebab harga emas dunia mengalami penurunan dalam beberapa hari ke belakang.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian 4 Nov 2025: Galeri 24 & UBS Turun

1. Aksi ambil untung (profit-taking)

Setelah lonjakan tajam tahun ini, banyak investor yang mengambil untung.

Aksi ambil untung diyakini adalah respons alami setelah reli harga emas hingga mencapai rekor tertinggi.

2. Penguatan dollar AS dan yield obligasi

Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS. Ketika dollar AS menguat, emas menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, dan permintaan bisa melemah.

3. Meredanya ketegangan global

Meredanya permasalahan dagang AS–China serta meredanya sebagian gejolak global membuat minat terhadap emas sebagai “aset lindung nilai” alias safe haven sedikit berkurang.
Disepakatinya perjanjian dagang sementara AS dan China mengurangi premi risiko yang sebelumnya mendukung emas.

4. Kondisi teknikal overbought

Emas dianggap telah naik sangat cepat sehingga indikator teknikal menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought), yang kemudian memicu koreksi teknis.

Sebagai contoh, dikutip dari Business Insider, analis dari Capital Economics, John Higgins, menyatakan bahwa reli emas sepanjang 2025 bisa berbalik arah, salah satunya karena harga emas sudah mengalami reli cukup banyak tahun ini. Karena itu, koreksi yang terjadi tidaklah mengejutkan dalam perspektif pasar komoditas global.

Baca Juga: Naik Rp 8.000! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Selasa (4/11)

5. Penyebab harga emas Antam turun

Di pasar domestik Indonesia, koreksi global langsung memengaruhi harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Pada 21 Oktober 2025, harga emas Antam mencapai Rp 2.487.000 per gram. Kemudian, pada 25 Oktober 2025, harga emas Antam tercatat turun Rp 23.000 menjadi sekitar Rp 2.327.000 per gram.

Pada 27 Oktober 2025, data menunjukkan harga emas Antam Rp 2.327.000 per gram dan harga buyback emas Antam Rp 2.192.000 per gram.

Lalu, pada 1 November 2025, harga emas Antam mencapai Rp 2.290.000 per gram dan harga buyback Rp 2.155.000 per gram.

Pada 3 November 2025, harga emas Antam kembali turun ke Rp 2.278.000 per gram.

Menurut analis pasar emas Ibrahim Assuaibi, fluktuasi harga emas Antam terlihat jelas sepanjang sepekan terakhir, yakni pada periode 20 sampai 24 Oktober 2025. Ini dapat diartikan, pasar domestik menerjemahkan koreksi global dengan agak cepat.

Faktor-faktor spesifik yang turut memengaruhi harga emas Antam antara lain sebagai berikut.

1. Kurs rupiah terhadap dollar AS dan penguatan dollar AS secara global

Ketika dollar AS menguat terhadap rupiah, maka harga emas di Indonesia yang dalam rupiah mengalami tekanan dari sisi konversi.

2. Sentimen pasar lokal yang mengikuti global

Karena pasar emas Indonesia sangat terhubung dengan harga global dan faktor eksternal, maka ketika penguatan dolar dan pengambilan laba global terjadi, dampaknya juga masuk ke harga lokal.

3. Musim pembelian emas fisik yang mulai mereda

Di Indonesia, momen pembelian emas fisik, baik untuk perhiasan maupun tabungan, cenderung meningkat saat permintaan tinggi, namun ketika momentum itu lewat, permintaan pun menurun.

4. Faktor pajak dan buyback yang menjadi perhatian bagi investor lokal

Dengan demikian, margin investor terhadap pergerakan harga menjadi lebih sensitif.

Dengan kata lain, penurunan harga emas dunia yang cukup tajam diterjemahkan ke dalam pasar lokal dalam bentuk penurunan Rp 12.000 hingga Rp 23.000 per gram dalam beberapa hari, walaupun secara persentase masih kecil dibandingkan fluktuasi global.

Baca Juga: Panduan Cara Bayar QRIS Tap NFC di MRT, LRT, hingga TransJakarta dengan Praktis

Rangkaian penyebab harga emas dunia turun

Berdasarkan analisis faktor global dan lokal di atas, berikut rangkaian penyebab utama yang menjelaskan koreksi harga emas dalam beberapa hari terakhir.

1. Ekspektasi kebijakan moneter AS

Ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga telah mendorong harga emas naik sebelumnya. Namun, ketika indikasi yang muncul lebih hati-hati atau hawkish, misalnya komentar yang memperkuat bahwa suku bunga mungkin tetap tinggi lebih lama, maka daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil (zero-yield) menurun.

Setelah potensi pemangkasan suku bunga dikurangi, kekuatan dollar AS naik dan emas terdampak.

2. Penguatan dollar AS dan yield obligasi

Emas biasanya berkorelasi negatif dengan dollar AS. Ketika dollar AS menguat, harga emas dalam dollar AS akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, akhirnya permintaan melemah.

Sementara itu, yield obligasi AS yang naik atau tetap tinggi meningkatkan biaya peluang (opportunity cost) memegang emas yang tidak memberi imbal hasil.

3. Meredanya risiko global

Emas sangat didorong oleh permintaan “safe-haven” dalam situasi ketidakpastian geopolitik atau ekonomi.

Ketika tanda-tanda penurunan ketegangan muncul, contohnya kemajuan pembicaraan dagang AS-China atau meredanya konflik, maka sebagian investor mulai keluar dari emas dan masuk ke aset berisiko lebih tinggi.

Sebagai contoh, pembicaraan AS-China yang menghasilkan kerangka kesepakatan membuat harga emas turun karena premi risiko di pasar global menurun.

4. Tekanan teknikal dan aksi ambil untung

Setelah lonjakan harga yang sangat cepat sepanjang tahun, di mana harga emas naik hingga lebih dari 60 persen sebelum koreksi, kondisi ini menciptakan zona overbought dan memicu aksi jual dari investor yang ingin mengunci profit.

5. Permintaan musiman dan fisik yang melambat

Meski bukan faktor utama dalam setiap hari, namun berakhirnya musim pembelian emas fisik, misalnya di beberapa negara besar, dapat menurunkan permintaan.

Ini dapat ditemukan di India, yakni berakhirnya musim pembelian emas di hari Diwali, adalah salah satu faktor yang dapat mendorong penurunan harga emas.

Apa yang harus dilakukan investor ketika harga emas turun?

Bagi investor dan pembeli emas batangan di Indonesia, beberapa implikasi dari pergerakan harga emas penting untuk diperhatikan.

Momen koreksi sebagai peluang beli?

Penurunan harga emas sekitar Rp 12.000 sampai Rp 23.000 per gram bukanlah perubahan besar secara persentase, yakni kurang dari 1 hingga 2 persen, namun ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli dalam “momentum koreksi”.

Baiknya, investor selalu memantau perkembangan harga emas dan memperhatikan faktor global yang memengaruhi pergerakannya.

1. Jangan berharap lonjakan harga dalam waktu cepat

Ibrahim menyebut, peluang harga emas Antam menembus Rp 3 juta per gram sangat kecil. Artinya, investor perlu realistis terhadap target harga jangka pendek.

2. Perhatikan faktor eksternal

Lantaran harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi kondisi global, yakni kurs dollar AS, kebijakan The Fed, dan faktor geopolitik, maka investor lokal perlu memantau berita makro global dan bukan hanya kondisi domestik.

3. Pertimbangkan tujuan investasi (jangka panjang vs spekulasi)

Penurunan ini tidak serta-merta berarti tren panjang terbalik. Banyak analis menyebut bahwa koreksi saat ini lebih bersifat koreksi sehat dalam tren kenaikan jangka panjang.

4. Perhatikan pajak dan harga buyback

Di Indonesia, transaksi buyback emas Antam dikenakan potongan sesuai PMK No. 34/PMK.10/2017 (PPh Pasal 22) ketika nominal di atas Rp 10 juta. Faktor seperti ini mempengaruhi hasil bersih investasi emas batangan.

Tonton: Mengapa Harga Emas Antam Naik dan Turun? Ini Penjelasannya

Kesimpulan 

Koreksi harga emas dunia dan emas Antam dipicu kombinasi aksi ambil untung, penguatan dolar AS, berkurangnya risiko global, kondisi teknikal overbought, dan perlambatan permintaan fisik. Di Indonesia, efeknya terlihat dalam penurunan harga emas Antam hingga kisaran Rp 2,29 juta per gram. Namun, tren jangka panjang belum berakhir, sehingga momentum koreksi ini bisa dimanfaatkan investor untuk akumulasi dengan memperhatikan dinamika global.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Kenapa Harga Emas Dunia dan Emas Antam Turun?"

Selanjutnya: Wall Street Koreksi Tajam, Kekhawatiran Gelembung AI Memuncak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×