Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) optimis bisnis tetap melaju hingga akhir tahun meski di tengah tren kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi terus mendaki. Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan BI setelah kenaikan Fed Rate pada awal tahun.
“Kami melakukan revisi RBB pada Juni kemarin, tapi tidak banyak perubahannya. Ini sejalan dengan perubahan situasi makroekonomi. Kami cukup positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, meskipun ada kenaikan harga BBM sehingga kami tidak akan melakukan revisi lagi,” paparnya dalam keterbukaan informasi pada Selasa (28/9).
Ia menyatakan, pertumbuhan kredit Bank Jago ditargetkan bisa naik 70% hingga 80% secara tahunan alias year on year (YoY) sepanjang 2022. Sejalan dengan itu, Bank Jago memperkirakan bisa memiliki 5 juta hingga 6 juta nasabah sampai akhir tahun.
Baca Juga: Bank Mandiri Prediksi Restrukturisasi Covid-19 yang Berpotensi NPL Sekitar Rp 4 T
Asal tahu saja, terdapat animo tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3,9 juta nasabah pada akhir Agustus 2022.
Pertumbuhan jumlah nasabah tersebut mendorong DPK Bank Jago yang melonjak 253% secara tahunan menjadi Rp 6,1 triliun pada akhir semester I-2022.
Sejak awal tahun, jumlah DPK yang dihimpun Bank Jago pun melesat 65,9%. Mengingat di akhir 2021 silam, DKP bank Jago tercatat masih Rp 3,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News