Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar AS naik tipis pada hari Rabu setelah data menunjukkan sektor jasa di ekonomi terbesar dunia itu rebound pada bulan Mei setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya.
Hal ini menambah ketidakpastian tentang kapan Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya di tahun ini.
Institut for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks non-manufaktur purchasing managers mereka naik menjadi 53,8 bulan lalu dari 49,4 pada bulan April.
Angka bulan Mei tersebut adalah yang tertinggi sejak Agustus, melampaui perkiraan yang berada di angka 50,8.
Baca Juga: Market Global: Saham AS, Eropa, dan India Kompak Naik!
Pada perdagangan sore hari, indeks dolar AS naik 0,1% menjadi 104,28, setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak 9 April di angka 103,99.
Meskipun data layanan ISM kuat, Vassili Serebriakov, ahli strategi FX di UBS New York, mengatakan dia yakin ekonomi AS sedang melambat.
"Namun," tambahnya, "tidak jelas apakah kita harus langsung menjual dolar."
Dia mengatakan pasar memperkirakan sekitar dua penurunan suku bunga oleh Fed tahun ini, sehingga tidak memberikan banyak ruang untuk memperkirakan pelonggaran lebih lanjut daripada yang sudah diperhitungkan oleh investor.
"Dalam konteks itu, kami masih belum yakin bahwa dolar akan melemah drastis," kata Serebriakov.
Baca Juga: Indeks Saham AS Sentuh Rekor Tertinggi, Berharap Pelonggaran Kebijakan Fed
Euro, komponen terbesar dari indeks dolar AS, turun setelah data ISM, diperdagangkan sedikit lebih rendah di $1,0874.
Investor sekarang mengalihkan perhatian ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis. Bank sentral tersebut diperkirakan akan menurunkan suku bunga depositonya dari rekor tertinggi 4%.
Sebelumnya di hari itu, Bank of Canada (BOC) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, yang merupakan penurunan pertama mereka dalam empat tahun.
Bank sentral tersebut menyatakan pelonggaran lebih lanjut kemungkinan dilakukan jika inflasi terus moderat.
Dolar AS menguat terhadap mata uang Kanada setelah langkah BOC, dan terakhir naik 0,1% menjadi C$1,3688.
Baca Juga: IHSG Anjlok Dalam, 10 Indeks Sektoral Ikut Menanjak (5 Juni 2024)
Analis memperkirakan Bank of England akan mengikuti langkah ECB dan BOC ketika bank sentral Inggris tersebut bertemu dalam dua minggu untuk memutuskan suku bunga.
Sementara itu, Bank Sentral Nasional Swiss (SNB) sudah mulai melonggarkan kebijakannya pada bulan Maret, dan bisa kembali menurunkan suku bunga bulan ini setelah inflasi Swiss stagnan di bulan Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News